Rabu, 11 Februari 2015

CERPEN: Kandas

Karya Rana Pratama


Sebenarnya ini cerita lama yang kutulis-mungkin sekitar satu tahun yang lalu. Namun baru kali ini aku posting di blog ini.  Enjoy kawan. ;) Semoga menyukainya. :D

***

Kini Andre  menikmati rasa kenyangnya sambil tiduran telentang di kursi risban-Setelah semangkuk mie instan dan 3 butir telur mengganjal perut. Tatapan matanya tertuju pada barisan pohon jati yang terletak 10 Meter timur Mes. Mentari terlihat samar samar,karena terhalang oleh rimbunnya dedaunan pohon Jati. Kicauan burung ciblek terdengar merdu. Dari tatapan matanya terbayang sesosok Anita,teman sekelasnya yang ia cintai semenjak MOS.

Sudah setahun ia memendam perasaan itu. Ingin sekali ia mengungkap perasaan itu,namun Urung. Karena Anita telah di miliki oleh Dimas,kakak kelasnya.
Seperti tabung yang berisi gas terlalu banyak. Menumpak,tertekan,mengembang,dan meledak. Ledakan emosi cinta itu pada akhirnya membuat dia menulis puisi tentang harapan,impian,cinta,dan pastinya,tentang Anita,sebagai pelampiasannya akan rasa cintanya yang terpendam dan menggembu-gebu. Setelah menulis puisi,perasaannya begitu lega dan Tenang. Menulis memang terapi,katanya. Sekarang yang ia lakukan terhadap rasa cintanya pada Anita adalah Menunggu. Menunggu. Dan menunggu.Beberapa menit kemudian. Dia mengkhayal. Tanpa di sengaja,fantasi liar itu telah memulai kisahnya.

Di puncak gunung slamet ketinggian 3418 MDPL. ia dan anita tersenyum menatap matahari terbit. Mereka tersadar,bahwa mereka berada di atas awan.

"Anita,itulah,negeri atas awan,tempat Bidadari yang cantik sepertimu,tinggal." Katanya lalu tersenyum dan menatap anita. Jantungnya berdebar debar. Kencang. "Sayang...."Andre mulai mencium anita.

"Andre,ayo berangkat kerja" Ajak Doni.

"Sudah siang ini" Ferry menambahkan.

Andre tersentak kaget. Seketika lamunannya buyar."eh,ayo,ayo" Katanya terbata bata.

Ah,lagi lagi aku memikirkan Anita,bathinnya.

Memang sulit untuk melepaskan dan melupakan Orang yang sedang di cintainya dari benakku ini,Pikirnya. Seolah ada sebuah Lem yang begitu merekatkan dia dengan benakku. Tapi siapakah lem itu,tanyanya. Barangkali lem itu adalah Perasaan ini. Benar. Mungkin seperti itu,katanya.  Saban detik,menit,jam,hari,dan bulan, Andre selalu memikirkan Anita. Mula-mula bayang bayang Anita seperti slide slide foto yang muncul dari benak. Lama kelamaan, Sesosok bayang bayang Imajener itu tampak hidup dan berkomunikasi dengannya. Mungkin karena itulah ia selalu melamunkan dan selalu membayangkan Anita. Di manapun ia berada,seolah Anita terus mengikuti. Bahkan ketika ia bermimpi,kisah dalam mimpi itu bertemakan tentang Anita.

***

Mereka berjalan menjauhi mes menuju kandang batteray. Dari kejauhan terdengar riuhnya ribuan ayam petelur.

"Mereka pasti kelaparan" Kata Ferry.

"Kasihan dia,ayolah,langkah kita di percepat." Kata Doni.

"Sebentar lagi Prakerin selesai." Kata Ferry lagi.

"Mungkin 2 minggu lagi"

"12 hari lagi" Katanya membenarkan.

"oh. ya" Ferry menepok Jidatnya.

"benar kamu,ndre"

"Nggak terasa yah. Begitu cepat. Kaya' baru kemarin" Kata Doni.

"Lha wong dari pagi sampai sore kita kerja. Malamnya kita tidur. Esoknya kita kerja lagi." Ujarnya.

"Mungkin karena kita betah,jadi terasa cepat. Coba kalo kita bosan,nggak betah. Pasti waktunya akan terasa lama.”

"Aku jadi teringat. Kata Roy dulu, Yang sekarang menjadi PPL. Sepahit pahitnya yang kita alami. Pasti akan terasa manis jika kita menikmatinya." Katanya.

"Roy itu yah,sewaktu training mengalami hal yang tidak inginnkan kan? Di tuduh maling,di marahin mandor,berkelahi,di fitnah,kan?" Ujar Ferry.

Perbincangan itupun buyar-Setelah di jalan aspal dekat kandang ayam menjumpai ibu ibu kandang. Lalu menyahut,menyapa,dan mendekat. Kemudian ngobrol tidak penting dan sekedar basa basi. Supaya akrab. Setelahnya,di kandang batteray,ia mengambil telur lalu menaruhnya ke Egg tray.

Tiba tiba bayangan Anita terlintas di benaknya. Bayang bayang itu tersenyum dan membuat dadanya berdebar debar. Tanpa sengaja ia menjatuhkan telur itu,kemudian pecah.

Astaga!,ia kaget.Ah,Anita. Kenapa bayangmu terus mengikuti?,katanya dalam Hati.

"kenapa,ndre?" Tanya rohimah,ibu kandang.

"Ngga apa apa bu," Katanya.

"Mungkin kau kecapaian. Sudahlah,istirahat dulu. Duduk. Lalu Minum"ia mengangguk.

***

Ketika waktu senggang,pada sore hari. Di depan Mes,mereka juguran. Untuk mengendorkan otot ototnya dan menepis rasa lelahnya. Karena seharian tenaganya terkuras oleh pekerjaan. Sambil menunggu daging ayam afkiran yang di panggang matang. Mereka ngobrol tentang Motor,Road Racing,Drag bike,fotografer,musik,dan pendakian. Kemudian hening. Mungkin mereka kehabisan bahan obrolan.

"Eh,andre. kamu gimana? udah dapat mba itha?" Ujar Ferry memecah keheningan.

"Udah kena belum,kamu kan deket banget"

"Jangan;jangan" Ferry dan doni memandanginya.

"Cieee" kata Doni.

"bro,bro,di luar yang kalian pikirkan. Aku sama mba ita cuma sahabat. Nggak lebih. Terus umurku beda jauh. Aku 16,dia 20 tahun. Kalo gebetan,kan kaya kakak adik. Bagaimana mungkin?" Katanya.

"Mulut bisa bohong lho" Ferry tak percaya. "Cinta itu tak memandang umur. Yang namanya cinta ya cinta. Sederhana. Tanpa syarat. Udahlah jangan di tutup-tutupin. Terbuka aja. Cerita dong."

"Sumpah! aku nggak bohong. Ini kenyataannya. Apa aku harus sumpah pocong,biar kalian percaya?!" Nada bicaranya meninggi. Bertanda bahwa emosinya naik.

"Woles bro,woles," Kata Ferry

Andre ngambek. Lalu menaiki menara torn yang tingginya 10 Meter. Dari sini pemandangan terlihat indah. Hamparan pematangan sawah. Bukit. Jalan raya yang di sesaki kendaraan. Dan Sungai. Bahkan kalo sore yang cerah,dari sini dapat melihat indahnya matahari terbenam. Di pikirannya,ada Anita. Anita. Dan Anita. Sebenarnya aku hanya mencintaimu Anita,hatiku cuma untukmu,percayalah,Katanya dalam hati. Sambil membayangkan Anita.

"Kamu di situ ngapain,bro?, mau bunuh diri?" Teriak Doni.

"Masa kaya' gitu doang mau bunuh diri. Ingatlah kau,kau itu masih kecil,masih muda,belum dapat apa apa,perjalanmu masih panjang." "

"Nggak!. Aku cuma cari angin"

Dua malam yang lalu, Andre main ke rumahnya mba itha yang bekerja sebagai admin di perusahaan KARYA LOKAL JAYA yang bergerak di bidang ayam niaga petelur,tempat ia,doni,dan ferry prakerin. Kabar ia berkunjung ke rumahnya mba itha di ketahui Doni dan ferry. Karena cerita ibu dawen,tukang kandang.

"kalian prakerin di sini harus banyak bergaul dan main dengan orang di sini. Itung itung cari teman,saudara. Mumpung umur kalian masih segitu. 16 kan?. Perbanyaklah pergaulan. Banyak teman,banyak rejeki lho." Begitu ujar bu dawen usai bercerita.

Di rumahnya mba itha,Andre di jamu dengan kripik pisang dan secangkir kopi hitam. Kedua duanya memang kesukaannya. Terlebih lagi malam itu dingin. Sajin itu sangat cocok,kata andro. Sementara itu,ia ngobrol. Awalnya tidak penting,sekedar basa basi. Namun obrolan tiba tiba beralih ke tentang cinta. Mba itha yang membuka diri dan bercerita panjang lebar tentang cinta. Pahit. Manis. Masam. Kecut. Dan tanpa sengaja mba itha meneteskan air mata. Katanya,berkali kali ia sakit hati karena cinta.

Ia pun hanya menanggapi cerita mba itha dengan berujar: "oh;ya;ah,arg!,hahaha,hehehe,ho,mengenaskan,ih,kasihan,begitulah,memang,tapi,yang sabar yah,"

"Kamu udah punya pacar?"

"lagi jomblo"

"Tapi,ada perasaan suka sama seseorang kan?"

"tentulah"

"siapa orangnya?"Ia nyengir. Lalu tertawa

"Yang pasti ada deh."

"yah,aku paling nggak suka sama orang yang tertutup,udah lama kenal. tapi tertutup. bagiku orang seperti itu menakutkan. Misterius."

"baiklah... begini orangnya.."

Kemudian ia bercerita tentang Anita. Bahwa gadis itu cantik,matanya indah,dan bibirnya manis. Bahwa Anita adalah teman sekelasnya. Sudah setahun ia mencintai Anita. Bahwa ia ingin sekali mengungkapkan perasaan itu. Namun urung. Karena Anita telah menjadi milik kakak kelasnya. Dimas.

"Kenapa dari dulu kau tidak bilang,bahwa kau suka pada dia?" Tanya mba itha.

"Mau mengungkapkan. Tapi udah di sliding orang lain"Katanya.

"Terus sekarang,aku hanya ingin mengenal lebih jauh tentangnya. Mumpung masih 1 Kelas. Terus aku tak mau seperti SMP. Sakit. Sakit. Sakit. Bagiku, dia targetku. Cukup satu untuk selamanya." Ia tertawa

"oh." Mba itha mplongo.

"Lebih baik kau harus menungu"

"itu yang aku lakukan sekarang"

"Suatu saat yang pasti hubungan mereka akan terputus. Kau harus tahu. Mana hubungan yang serius. Dan mana hubungan yang cuma main main saja."

"apa itu?"

"kau pasti mengetahuinya"

"sungguh. aku tak tau"

"alah. jangan pura pura bodoh. ya udah. lupakan aja. buat PR"

Andre tertawa. Lalu tangannya meraih gagang cangkir yang berisi kopi hitam dan menyeruputnya. Harum sekali.

"Pokoknya kau harus menunggu dia putus. Lalu setelah ia putus. Kau cepat cepat ngungkapin perasaanmu itu. Jangan menunda nunda"

***

Ketika Andre membuka akun Facebooknya, ia menulis "AnitaAlways'LopheeYou" di kolom pencarian. Setelahnya,muncul hasil pencarian dan ia mengklik nama profil itu. Lalu muncul kronologinya Anita. Ia tersenyum dan dadanya berdebar debar kencang-ketika memandangi Foto profil Anita. Berhijab biru,senyuman manis,bulu mata yang lentik,tatapan mata indahnya,dan senyuman manisnya,Terlukis dari foto yang ia lihat. oh,cantiknya,ya allah,Bathinnya.Setelah melihat lihat foto tentang anita di albumnya,ia kemudian melihat status Anita yang terukir di wall Anita. ia melihat status yang paling atas. Jantungnya berdetak kencang. Nafasnya langsung memburu. Emosinya meledak. Marah. Hawa panas yang ia rasakan. Dan Sakit di hati begitu mengena. Ingin sekali ia merobek robek Dimas jadi seperti kertas. Ingin Sekali ia meludahi dimas. Ingin sekali ia mencincang cincang,memukulinya,dan memenggal kepalanya. Bayangkan saja,orang yang sedang di cintainya sakit,hati kita juga ikut sakit. Itu yang di rasakan Andre.

"Jangan menangis sayang. Kau perlu tahu. Ketika kau sakit aku juga ikut sakit. Ketika kau menangis aku juga menangis. Aku merasakan apa yang kau rasakan. Sudahlah. Biarlah yang sudah berlalu,berlalulah. Biarkan ia tenggelam dalam masa lalu. Ikhlaskan masa lalu. Kita tak bisa mengundurkan waktu. Sekarang, yang di pikirkan adalah saat ini,untuk masa depanmu yang lebih baik" Tulis status Andre yang sebenarnya di tunjukan untuk Anita.

Semoga kau membacanya,Anita,Bathin Andre.Selang beberapa menit. Andre menulis status lagi. Yang di tunjukan untuk Dimas,lelaki yang telah menyakiti Anita. "brengsek kau! bangsat! buaya! wadonan! #nih_telan_ludah_gue_coh_coh_coh"

Beberapa hari kemudian ia mendengar kabar. Bahwa Anita sudah putus dengan Dimas. Dan sekarang Anita Jomblo. Betapa berbunga bunga Andre itu. Perasaan hatinya begitu senang. Gembira. Sulit di gambarkan kata kata. Dan dadanya pun berdebar debar. Pikirannya melayang entah kemana. Pada saat itu ia menjadi orang yang murah senyum. Akan ku gapai cintamu Anita,Bathin Andre. Sementara itu, ia langsung meminta nomor HPnya Anita Kepada Ferry.

"buat apa"

"Sudah tau kan kalo orang minta nomer hp buat apa?"

Ferry Hanya mengangguk dan memberikan nomornya.

"Bro, ayo, gaspol. Mumpung anita lagi sendirian" Kata Doni

Andre tertawa."sebenarnya itu yang aku maksud. O.K. bro"

Pada saat bersmssan dengan Anita. Andre membahas apa saja,kecuali tentang cinta.

"Udahlah,nggak usah mbahas itu. Jadi kepengin nangis" Kata Anita melalui sms.

Setelah Andre menanyakan tentang Dimas. Pertanyaan itu hanya sekedar basa basi.

"terus mbahas apa?"

"mbahas kamu"

"Hah?. Memang aku ini ada yang pantas menjadi bahasan"

"itu menurutmu."

Dari sore hingga malam ia bersmsan. Kemudian berhenti ketika tidur.Ketika akan tidur Andre mengirimkan pesan lagi, "Good Night ya. Have a nice dream"

"Kamu juga yah" Balas Anita.

***

Ketika Prakerin Sudah usai. Semuanya telah kembali semua. Membawa kisah,Pengalaman,hal baru,cerita,tentang masing ketika Prakerin. Kemudian hal itu menjadi bahan obrolan yang sangat bagus. Ada yang tertawa,terkagum,penasaran. Ada yang tampil dengan wajah baru. Sehingga membuat yang menjumpainya pangling.

"Hay bro," Sapa teman Andre."Rupanya kau semakin beda"

"Kau tambah gemuk"

"Tambah putih"

"matamu juga sipit"

"tambah ganteng aja"Dengan entengnya andre menanggapi perkataan teman temannya tersebut.

"Biasa aja kok. dari dulu sampe sekarang tetap sama. Tak ada yang berubah"ketika andre,ferry,dan Doni sedang berkumpul. Bercanda. Perempuan perempuan yang memakai seragam identitas itu menghampirinya. Satu persatu dari mereka menyodorkan telapak tangan bagian kanan. Mereka bermaksud untuk bersalaman. Pada saat andre bersalaman dengan Anita. Jantung Andre berdetak kencang. Ia memandangi Anita Takjup. Seolah melihat bidadari.

"Maaf tanganku kotor." Kata andre. Kemudian tertawa.

"ih,rempong banget. Mau salaman nggak?" Kata Anita lalu tersenyum Pada Andre. Senyuman yang membuat tanda tanya.

"Sini,salaman aja. Tak peduli tangannya kotor. Yang penting niat dari hati untuk bersilaturahmi"Ketika mereka bersalaman. Mereka bertatapan. Kemudian tertawa.

***

Seperti terikat karet. Cinta karet. Dan lem. Lengket. Kedekatan mereka makin akrab akhir- akhir ini. Di kelas ia sudah di anggap layaknya seorang kekasih. Padahal belum. Mereka hanya tersenyum dan Menghelak.Pada minggu pagi yang cerah. Di kamarnya ia berdandan setelah menyemprotkan Parvum axe. Kemudian memakai kemeja distro,celana pensil,dan perlengkapan lainnya. Setelah itu ia memanasi motor matic pemberian ayah. Perasaan begitu gembira. Seolah tak percaya. Apa ini mimpi?. Minggu itu ia berniat untuk mengungkapkan rasa cintanya yang sudah setahun terpendam. Hatinya berbunga bunga. Seolah impiannya akan tergapai. Memiliki Anita.

Andre lalu mengirim sms kepada Anita. "kamu di rumah kan? Jadi nggak? Janji kita semalem." 

Selang beberapa menit kemudian ada sms masuk. Ini pasti dari Anita,Katanya dalam hati. Optimis.

"Turut berbela sungkawa atas meninggalnya teman kita,Anita. Karena kecelakaan. Semoga arwahnya di terima Allah SWT. Selamat jalan anita. R.I.P." Isi sms dari Vika,sahabat dekatnya Anita.

Seketika sekujur tubuhnya andre lunglai. Lemas. Kemudian matanya meneteskan Air Mata. Soalah dunia menimpanya.

Untukmu cintaku yang tak tergapai,2013

0 komentar:

Posting Komentar